iklan ditengah

Tampilkan postingan dengan label pemasaran. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pemasaran. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 08 Agustus 2020

Pengertian Pasar dan Pemasaran

 

A.    PENGERTIAN PASAR DAN PEMASARAN

Pengertian pasar secara sederhana bisa diartikan sebagai tempat bertemunya para penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi. Pengertian ini mengandung arti pasar memiliki tempat atau lokasi tertentu sehingga memungkinkan pembeli dan penjual bertemu untuk melakukan transaksi.

Pengertian lain yang lebih luas tentang pasar adalah himpunan pembeli nyata dan pembeli potensial atas suatu produk (Brian Tracy,2017). Dari pengertian ini mengandung arti bahwa pasar merupakan kumpulan atau imbauan dari para pembeli, baik pembeli nyata maupun pembeli potensial atas suatu produk atau jasa tertentu. Pasar nyata maksudnya adalah himpunan konsumen yang memiliki minat, pendapatan, dan akses pada suatu produk atau jasa tertentu. Jika masih merupakan keinginan dan suatu saat apabila telah memiliki pendapatan dan ada akses mereka akan membeli, kelompok ini merupakan pasar potensial.

Permintaan adalah jumlah barang dan jasa yang diminta konsumen pada berbagai tingkat harga pada suatu waktu tertentu. Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan suatu barang atau jasa adalah (Joe Vitale, 2009):

1.      Harga barang itu sendiri

2.       Harga barang lain yang memiliki hubungan (barang pengganti atau barang pelengkap)

3.      Pendapatan

4.      Selera

5.      Jumlah penduduk

6.      Faktor khusus (akses)

Selanjutnya pengertian penawaran adalah jumlah barang atau jasa yang ditawarkan produsen pada berbagai tingkat harga pada suatu waktu tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran suatu barang atau jasa adalah (Ristiyanti dan John Ihalauw, 2005):

1.      Harga barang itu sendiri

2.      Harga barang lain yang memiliki hubungan (barang pengganti atau barang pelengkap)

3.      Teknologi

4.      Harga input (ongkos produksi)

5.      Tujuan perusahaan

6.      Faktor khusus (akses)

Jumlah permintaan dan penawaran serta jenis barang yang ada dipasar saat ini dapat dijadikan dasar untuk mengetahui stuktur pasar atas produk atau jasa tersebut. Jadi, kalau kita menanamkan investasi untuk menghasilkan suatu produk atau jasa, maka pengenalan struktur pasar yang ada mutlak diperlukan sebelum produk/jasa tersebut diluncurkan, agar strategi dan kebijakan tentang pemasaran yang diambil benar-benar tepat sasaran. Dalam praktiknya terdapat berbagai struktur pasar yang ada. Salah satu cara untuk mengenal struktur pasar adalah dengan melihat jumlah perusahaan yang ada di dalam industri yang menawarkan suatu barang dan jasa kepada konsumen. Adapun jenis struktur pasar yang ada bisa dikelompokan kedalam:

1.      Pasar persaingan sempurna adalah suatu pasar dimana terdapat sejumlah besar penjual dan pembeli, sehingga tindakan penjual secara individu tidak dapat memengaruhi harga barang dipasar. Sehingga produk yang dihasilkan produsen relatif sama (homogen).

2.      Pasar persaingan monopolistik adalah suatu pasar dimana terdapat banyak penjual atau perusahaan dan memiliki ukuran-ukuran yang relatif sama besarnya. Produk yang dihasilkan berbeda corak, sehingga secara fisik mudah dibedakan antara produsen suatu perusahaan dengan perusahaan lain. Masuk kedalam industri ini relatif mudah. Perusahaan mempunyai sedikit kekuatan dalam menentukan dan memengaruhi tingkat harga, sehingga untuk memperoleh penjualan yang tinggi memerlukan promosi yang sangat besar.

3.      Pasar oligopoli adalah sebuah struktur pasar yang hanya terdapat sedikit penjual. Barang yang dihasilkan adalah barang standar (sebagai contoh semen, industri baja) dan barang berbeda corak (mobil). Hambatan untuk masuk industri sedikit sulit hal ini disebabkan modal yang diperlukan relatif besar. Peran iklan sangat dominan untuk meningkatkan penjualannya.

4.      Pasar monopoli adalah struktur pasar dimana hanya terdapat satu penjual saja. Barang yang dihasilkan tidak mempunyai barang pengganti yang mirip, sulit sekali masuk kedalam industri ini, karena berbagai hambatan seperti:

a.       Penguasaan bahan mentah yang strategis oleh pihak-pihak tertentu.

b.      Terdapat skala ekonomi

c.       Peraturan pemerintah (hak paten, hak pengusaha eksklusif)

Menurut Deliyanti (2012), pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi, dan distribusi atas ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran agar dapat memuaskan pelanggan dan perusahaan sekaligus.

Pemsaran adalah kegiatan kelangsungan aliran barang-barang dan/ atau jasa dari produsen kepada konsumen atau pengguna. Philip Kotler (2008) mendefinisikan pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan serta mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain. Sesuai dengan definisi pemasaran, yaitu kegiatan meneliti kebutuhan dan keinginan konsumen , menghasilkan barang dan jasa sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen, menentukan tingkat harga, mempromosikannya agar produk dikenal konsumen, dan mendistribusikan produk ke tempat tujuan, maka tujuan pemasaran adalah bagaimana agar barang dan jasa yang dihasilkan disukai, dibutuhkan, dan dibeli oleh konsumen.

Barang dibedakan atas barang konsumsi, yaitu produk produk-produk yang dibeli oleh konsumen untuk penggunaan pribadi (notebook, motor, rumah, dan lain-lain) dan barang industri, yaitu produk yang dibeli perusahaan untuk menghasilkan produk lain (kayu, baja, sirkuit, dan lain-lain). Jasa adalah produk-produk yang tidak berwujud, seperti waktu, keahlian atau aktivitas-aktivitas, yang dapat dibeli. Nilai adalah perbandingan relatif antara manfaat produk terhadap biayanya.

Kegunaan (utility) adalah kemampuan suatu barang dan jasa untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan manusia. Kegunaan ini mempunyai empat aspek, masing-masing: aspek bentuk, waktu, tempat, dan harta benda, yang dapat meningkatkan nilai produk itu kepada konsumen. Kegiatan pemasaran harus menghasilkan win-win solution, artinya pelanggan ingin membeli produk apabila produk tersebut sesuai dengan keinginan, permintaan dan kebutuhannya serta memberi kepuasan karena kualitas dan nilai produk yang diharapkan.

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah upaya untuk memenuhi kebutuhan konsumen melalui pencipta produk dan/ atau jasa yang kemudian dinikmati atau dibeli oleh mereka yang membutuhkan melalui suatu proses tukar-menukar. Penciptaan produk dan/ atau jasa tersebut didasarkan pada permintaan dan penawaran. Kelompok pasar menurut Eddy Soeryanto (2010), meliputi:

1.      Pasar konsumen, adalah pasar dimana individu dan rumah tangga dapat membeli atau memperoleh barang dan/ atau jasa untuk dikonsumsi sendiri.

2.      Pasar industriI, adalah pasar dimana pihak-pihak (perusahaan) yang membeli barang dan/ atau jasa menggunakannya kembali untuk menghasilkan barang dan/ atau jasa lain atau disewakan kepada pihak lain untuk mengambil untung.

3.      Pasar reseller, adalah pasar yang terdiri atau unit-unit pemerintah yang membeli atau menyewa barang dan/ atau jasa untuk melaksanakan fungsi utama pemerintah, baik pusat maupun daerah.

4.      Pasar internasional, adalah pasar produk dan/ atau jasa yang terdiri atas pasar antarnegara atau pasar internasional (ekspor dan impor).

 

B.     KEGIATAN PEMASARAN

Proses pemasaran dimulai dari menemukan apa yang diinginkan oleh konsumen. Mengetahui apa saja yang diinginkan oleh konsumen yang berkenaan dengan produk, kinerja serta kualitas adalah tahap pertama yang sangat penting dari kegiatan pemasaran. Kita akan segera memasuki pertempuran pemasaran yang sesungguhnya apabila kita mengetahui apa yang akan kita produksi dan berusaha melakukan tindakan-tindakan untuk memenuhi selera konsumen tersebut agar mereka melakukan tindakan pembelian (James Gwee, 2009).

Istilahnya saat ini bermacam-macam, seperti customer satisfaction (kepuasan pelanggan), experiental marketing (memberikan tambahan pengalaman baru pada waktu konsumen menikmati produk tersebut), dreaming marketing (memberikan iming-iming impian terhadap pemakaian produk tertentu kepada konsumen), new generation marketing atau cohort marketing (pemasaran yang ditujukan kepada suatu kelompok atau segmen tertentu untuk dipuaskan seleranya), intelligent marketing (pencarian informasi mengenai pemasaran untuk mengetahui selera konsumen), emosional markting (menggunakan cara untuk membangkitkan emosi dan gengsi konsumen sebagai alat pemasaran) serta berbagai istilah popular lainnya (Syahrial Yusup, 2010). Semua ini tidak lepas dari konsep marketing yang paling dasar, yaitu berusaha memproduksi barang/jasa untuk memenuhi selera konsumen (value based), baik yang bersifat tangible (dapat disentuh) maupun intangible (tidak dapat disentuh).

1.      Tujuan Kegiatan Pemasaran

a.       Konsumen potensial mengetahui secara detail produk yang kita hasilkan dan perusahaan dapat menyediakan semua permintaan mereka atas produk yang sihasilkan.

b.      Perusahaan dapat menjelaskan secara semua kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi berbagai kegiatan, mulai dari penjelasan produk, desain produk, promosi produk, pengiklanan produk, komunikasi kepada konsumen, sampai pengiriman produk agar sampai ketangan konsumen secara tepat (Thamrin Abdullah dan Francis Tantri, 2012).

2.      Hal-hal yang perlu pada Kegiatan Pemasaran

a.       Analisis pasar adalah suatu proses penilaian yang meliputi segmentasi pasar, riset pemasaran, dan peramalan penjualan produk. Dalam strategis pemasaran dapat dipergunakan rumus SWOT (Strenght, Weaknes, Opportunity, dan Treat), berikut:

1.      Kekuatan (Strenght). Perlunya calon pengusaha untuk menganalisis kekuatan diri atau kekuatan pesaing terdekat untuk merumuskan strategis pemasaran yang efektif, efisien, tepat sasaran.

2.      Kelemahan (Weaknes). Perlunya calon pengusaha untuk menganalisis kelemahan-kelemahan diri , kelemahan perusahaan, sehingga dapat dijadikan pelajaran bagi perbaikan-perbaikan strategi pemasaran yang dijalankan, dan juga menganalisis kelemahan-kelemahan pesaing terdekat agar bisa “dimanfaatkan” secara wajar untuk kepentingan bisnis.

3.      Peluang (Opportunity). Perlunya kejelian calon pengusaha untuk memanfaatkan peluang-peluang pasar yang ada, misalnya kecenderungan selera tertentu dari konsumen, kurangnya persediaan produk pesaing, meningkatnya daya beli masyarakat, dan lain-lain.

4.      Ancaman (Treath). Perlunya calon pengusaha menganalisis berbagai kemungkinan yang dapat mengancam rusaknya strategi pemasaran yang sedang dijalankan.

b.      Bauran pemasaran adalah kombinasi produk, harga, promosi, kegiatan distribusi dan orang (person). Hal ini tidak dapat dilepaskan dari evaluasi rumus P-5 (Product, Price, Place, Promotion, and Person).

1.      Product. Produk yang dihasilkan dan hendak dipasarkan harus tampil dalam keadaan baik atau bermutu dan mampu memenuhi atau mewakili selera konsumen. Selain itu, ditonjolkan punya nilai lebih yang dimiliki oleh produk, terutama dalam hal mutu dan “nilai lebih” adalah kepraktisan pemakaiannya,serta kemasan di desain dengan rapi, dan menarik, sehingga konsumen akan mengetahui apa makna produk itu.

2.      Price. Tinggi rendahnya harga satuan produk antara lain dipengaruhi 3 hal utama yaitu biaya produksi, mutu produk, dan situasi segmen pasar.

3.      Place. Untuk mendistribusikan suatu produk diperlukan kejelian untuk memilih tempat-tempat strategis yang memiliki peluang bagus untuk pemasaran produk. Penempatan produk secara tepat akan memberikan citra (image) yang baik dimata konsumen bahwa produk yang dihasilkan dapat diandalkan.

Tingkatan-tingkatan distribusi suatu produk:

a)      Produsen → konsumen

b)      Produsen → pengecer → konsumen

c)      Produsen → agen tunggal→ pengecer→konsumen

d)     produsen→ agen → sub-agen → pengecer → konsumen

e)      produsen → agen → sub-agen→ grosir→ pengecer→konsumen

4.      Promotion. Mengingat betapa pentingnya citra produk yang baik dan bermutu dimata konsumen, kegiatan promosi merupakan hal yang tidak dapat ditawar-tawar lagi. Untuk itu perlu melakukan kegiatan promosi secara rutin, terencana, gencar, baik berskala lokal maupun internasional, ataupun skala daerah.

5.      Person. Kegiatan pemasaran tidak akan mencapai sasarannya bila tidak ditunjang petugas pelaksana yang berkualitas dan professsional. Itu sebab nya searah dengan semakin ketatnya persaingan dipasaran, pengusaha harus mampu menempatkan petugas-petugas pelaksana pemasaran yang betul-betul menguasai bidangnya, termasuk juga mendidik para pelaksana pemasaran minimal bagaimana customer service dan customer care.

C.     PERENCANAAN STRATEGI PEMASARAN

Untuk memperoleh hasil pemasaran yang maksimum, proses pemasaran harus direncanakan melalui strategi pemasaranyang baik. Rencana strategi pemasaran dilakukan melalu tiga tahapan (Philip Kotler, 1997): 1. Menguji situasi pemasaran saat ini. 2. Menyertakan kesempatan dan menentukan sasaran. 3. Mengembangkan strategi pemasaran. Analisis lingkingan eksternal dilakukan melalui pengamatan terhadap kondisi ekonomi, lingkungan alam, tren sosial dan budaya, hukum dan perantara, dan teknologi.

Peluang pemasaran yang baru meliputi:

·         Penetrasi pasar (market penetration): menjual lebih banyak produk-produk yang ada didalam pasar-pasar yang ada.

·         Pengembangan produk (product development): menciptakan produksi baru untuk pasar-pasar saat ini.

·         Pengembangan pasar (market development): menjual produk-produk yang ada ke pasar-pasar yang baru.

·         Penganekaragaman (Diversification): menciptakan produksi baru untuk pasar-pasar yang baru.

D.    SEGMENTASI PASAR

Segmentasi pasar (pengelompokan pasar), adalah proses pembagian pasar kedalam kategori jenis atau segmen pelanggan. Segmentasi merupakan strategi untuk menganalisis konsumen, bukan produk. Alasan mengapa harus diadakan segmentasi pasar karena adanya perbedaan keinginan, daya beli, lokasi, sikap, dan kebiasaan pembeli. Jadi dalam hal ini perusahaan tidak mau melayani semua konsumen dalam bentuk marketing massa atau melayani individu dalam bentuk individual marketing.

Popular Post

Makalah Pancasila Bersifat Hierarkis dan Berbentuk Piramidal

Makalah Pancasila Susunan Pancasila Bersifat Hierarkis dan Berbentuk Piramidal KATA PENGANTAR Puji syukur marilah kita panjatkan ...