iklan ditengah

Tampilkan postingan dengan label Pengangguran. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pengangguran. Tampilkan semua postingan

Minggu, 19 Juli 2020

Makalah tentang Pengangguran "Ekonomi Makro"

BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang Masalah
Pengangguran merupakan salah satu masalah utama yang selalu dihadapi setiap negara. Jika berbicara tentang masalah pengangguran, berarti tidak hanya berbicara tentang masalah sosial tetapi juga berbicara tentang masalah ekonomi, karena pengangguran selain menyebabkan masalah sosial juga memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi suatu negara khususnya negara berkembang seperti Indonesia.
            Menurut Todaro(1997) pembangunan ekonomi tidak dapat diukur semata-mata dari tingkat pertumbuhan pendapatan atau pendapatan per kapita, namun harus pula melihat bagaimana pendapatan tersebut di distribusikan kepada penduduk dan mengetahui siapa yang mendapat manfaat dari pembangunan tersebut. Pembangunan ekonomi sebuah negara dapat dilihat dari beberapa indikator perekonomian. Salah satu diantaranya adalah tingkat pengangguran. Berdasarkan tingkat pengangguran dapat dilihat kondisi suatu negara, apakah perekonomiannya berkembang atau lambat dan atau bahkan mengalami kemunduran. Selain itu dengan tingkat pengangguran, dapat dilihat pula ketimpangan atau kesenjangan distribusi pendapatan yang diterima suatu masyarakat negara tersebut. Pengangguran dapat terjadi sebagai akibat dari tingginya tingkat perubahan angkatan kerja yang tidak diimbangi dengan adanya lapangan pekerjaan yang cukup luas serta penyerapan tenaga kerja yang cenderung kecil persentasenya. Hal ini disebabkan rendahnya tingkat pertumbuhan penciptaan lapangan kerja untuk menampung tenaga kerja yang siap bekerja.
            Pengangguran merupakan masalah yang saat ini sudah mencapai kondisi yang cukup memprihatinkan di Indonesia. Jumlah penganggur mengalami peningkatan. Sementara itu tingkat pengangguran yang tinggi merupakan pemborosan - pemborosan sumber daya dan potensi yang ada, menjadi beban keluarga dan masyarakat, sumber utma kemiskinan, dapat mendorong peningkatan keresahan sosial dan kriminal, dan dapat menghambat pembangunan dalam jangka panjang.

B. Rumusan Masalah
  1. Apa definisi pengangguran ?
  2. Bagaimana keadaan angkatan kerja dan kesempatan kerja ?
  3. Bagaimana keadaan pengangguran di Indonesia ?
  4. Apa yang menjadi masalah pengangguran di Indonesia ?
  5. Bagaimana dampak dari pengangguran ?
  6. Bagaimana cara mengatasi pengangguran ?
C. Tujuan Penulisan
  1. Mengetahui definisi pengangguran
  2. Mengetahui apa yang menjadi masalah pengangguran di Indonesia
  3. Mengetahui keadaan pengangguran di Indonesia
  4. Mengetahui keadaan angkatan kerja dan kesempatan kerja
  5. Mengetahui akibat yang ditimbulkan dari pengangguran
  6. Bagaimana cara mengatasi pengangguran ?


BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Pengangguran
 Definisi pengangguran adalah semua orang dalam referensi waktu tertentu, yaitu pada usia angkatan kerja yang tidak bekerja, baik dalam arti mendapatkan upah atau bekerja mandiri, kemudian mencari pekerjaan, dalam arti mempunyai kegiatan aktif dalam mencari kerja tersebut. Selain diatas masih banyak istilah arti definisi pengangguran diantaranya :  menurut sadono sukirno pengangguran adalah suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya.
B. Keadaan Angkatan Kerja dan Kesempatan Kerja
            Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan jumlah angkatan kerja indonesia padafebruari 2017 sebanyak 131,55 juta. Jumlah tersebut terus naik 6,11 juta dibanding agustus 2016 dan naik 3,03 persen atau 3,88 juta dibanding februari 2016.
 Menurut Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto, penduduk pekerja di Indonesia pada februari 2017 sebanyak 124,54 juta, naik 6,13 juta dibanding pada semester lalu, dan bertambah 3,89 juta dibanding februari 2017.
            TPAK pada februari 2017 tercatat 69,02 persen, naik 2,68 persen poin dibanding semester tahun lalu. Sedangkan jumlah pengangguran mengalami penurunan menjadi 7,01 juta atau turun sekitar 20 ribu dibanding semester lalu dan berkurang 10 ribu dibanding februari 2017.
            Selama setahun terakhir, sektor-sektor yang mengalami peningkatan persentase penduduk yang bekerja adalah sektor jasa kemasyarakatan sebesar 0,42 persen, sekor transportasi, pergudangan dan komunikasi 0,27 persen,sektor pertanian 0,12 persen, dan sektor industri 0,07 persen. Sedangkan sektor-sektor yang mengalami penurunan adalah sektor konstruksi sebesar 0,64 persen poin dan sektor perdagangan 0,25 persen.
C. Keadaan Pengangguran di Indonesia
            Badan Pusat Statistik (BPS) merilis laporan jumlah angkatan kerja di indonesia pada April – Oktober 2017 hingga Januari 2018 . Dalam periode tersebut, tercatat sebanyak 131,55 juta orang angkatan kerja.
Dari jumlah itu, penduduk indonesia yang bekerja pada April s.d Oktober 2017 tercatat sebanyak 124,54 juta orang. Sementara jumlah pengangguran tercatat sebanyak 7,01 juta orang.
            Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di perkotaan tercatat cenderung lebih tinggi dibanding di pedesaan. Pada Februari 2017, TPT di perkotaan mencapai 6,50 persen, sedangkan di pedesaan hanya 4 persen.
 Sementara dari segi sektor lapangan kerja selama setahun terkhir, sektor-sektor yang mengalami peningkatan persentase penduduk yang bekerja adalah jasa kemasyarakatan (0,42 persen poin), transportasi, pergudangan dan komunikasi (0,27 persen poin), pertanian (0,12 persen poin), dan industri (0,07 persen poin). Sedangkan sektor-sektor  yang mengalami penurunan adalah sektor konstruksi (0,64 persen poin) dan sektor perdagangan (0,25 persen poin).
D. Masalah Pengangguran di Indonesia
            Pengangguran adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran sering kali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya. Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen.
            Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik, keamanan dan sosial sehingga menganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara. Di negara-negara berkembang seperti indonesia, dikenal istilah “pengangguran terselubung” dimana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.
Masalah ketenagakerjaan di indonesia sekarang ini sudah mencapai kondisi yang cukup memprihatinkan ditandai dengan jumlah penganggur dan setengah penganggur yang besar, pendapatan yang relative rendah dan kurang merata. Sebaliknya pengangguran dan setengah pengangguran yang tinggi merupakan pemborosan pemborosan sumber daya dan potensi yang ada, menjadi beban keluarga dan masyarakat, sumber utama kemiskinan, dapat mendorong peningkatan keresahan sosial dan kriminal, dan dapat menghambat pembangunan dalam jangka panjang. Kondisi pengangguran dan setengah pengangguran yang tinggi merupakan pemborosan sumber daya dan potensi yang ada, menjadi beban keluarga dan masyarakat, sumber utama kemiskinan, dapat mendorong peningkatan keresahan sosial dan kriminal dan dapat menghambat pembangunan dalam jangka panjang.
Pembangunan bangsa indonesia ke depan sangat tergantung pada kualitas sumber daya manusia indonesia yang sehat fisik dan mental serta mempunyai keterampilan dan keahlian kerja, sehingga mampu memenuhi kebutuhan hidup, kesehatan dan pendidikan anggota keluarganya. Dalam pembangunan nasional, kebijakan ekonomi makro yang bertumpu pada sinkronisasi kebijakan fiskal dan moneter harus mengarah pada penciptaan dan perluasan kesempatan kerja. Untuk menumbuh kembangkan usaha mikro dan usaha kecil yang mandiri perlu keberpihakan kebijakan termasuk akses, pendamping, pendanaan usaha kecil dan tingkat suku bunga yang mendukung. Kebijakan pemerintah pusat dengan kebijakan pemerintah provinsi dan pemerintah Kabupaten/Kota harus merupakan satu kesatuan yang saling mendukung untuk penciptaan dan perluasan kesempatan lagi. Gerakan Nasional Penanggulangan Pengangguran (GNPP). Mengingat 70 persen penganggur didominasi oleh kaum muda, maka diperlukan penanganan khusus secara terpadu program aksi penciptaan dan perluasan kesempatan khusus bagi kaum muda oleh semua pihak.
E. Dampak dari pengangguran
            Pengangguran sangat berdampak pada kehidupan perekonomian dan kehidupan sosial masyarakat. Pertumbuhan ekonomi yang menurun, dan bahkan tingkat kesejahteraan masyarakat yang menurun adalah salah satu dampak pengangguran. Berikut ini beberapa dampak pengangguran terhadap perekonomian dan kehidupan sosial.
1. Menurunkan Aktivitas Perekonomian
Pengangguran menyebabkan turunnya daya beli masyarakat. Daya beli masyarakat yang menurun menyebabkan turunnya permintaan terhadap barang dan jasa. Hal ini
mengakibatkan para pengusaha dan investor tidak bergairah melakukan perluasan dan   pendirian industri baru sehingga aktivitas perekonomian menjadi turun.
2. Menurunkan Pertumbuhan Ekonomi dan Pendapatan Per Kapita
Orang yang tidak bekerja (menganggur) tidak akan menghasilkan barang dan jasa. Itu berarti semakin banyak orang yang menganggur maka PDB (Produk Domestik Bruto) yang dihasilkan akan menurun. PDB yang menurun akan menyebabkan turunnya pertumbuhan ekonomi sekaligus turunnya pendapatan per kapita.
3.Meningkatkan Biaya Sosial
Pengangguran ternyata mengakibatkan meningkatnya biaya sosial. Karena, pengangguran mengharuskan masyarakat memikul biaya-biaya seperti biaya perawatan pasien yang stres (depresi) karena menganggur, biaya keamanan dan biaya pengobatan akibat meningkatnya tidak kriminalitas yang dilakukan oleh penganggur, serta biaya pemulihan dan renovasi beberapa tempat akibat demonstrasi dan kerusuhan yang dipicu oleh ketidakpuasan dan kecemburuan sosial para penganggur.
4. Menurunkan Tingkat Keterampilan
Dengan menganggur, tingkat keterampilan sesepramg akan menurun. Semakin lama menganggur, semakin menurun pula tingkat keterampilan seseorang.
5. Menurunkan Penerimaan Negara
            Orang yang menganggur tidak memiliki penghasilan (pendapatan). Itu berarti semakin banyak orang yang menganggur, akan semakin turun pula penerimaan negara yang diperoleh dari pajak penghasilan.
6. Mengakibatkan Kemiskinan
            Predikat negeri miskin seakan sulit lepas dari bangsa yang potensi kandungan kekayaan alamnya terkenal melimpah. Cerita pilu kemiskinan seakan kian lengkap dengan terjadinya berbagai musibah alam dan bencana: gempa bumi, tsunami, lumpur panas lapindo, dan kebakaran hutan yang diikuti kabut asap. Kantung-kantung kemiskinan di negeri ini kian hari kian menyebar bak virus ganas, mulai dari lapis masyarakat pedesaan, kaum urban perkotaan, penganggur, hingga ke kampung-kampung nelayan. Lepas dari perdebatan indikator yang digunakan, data kemiskinan di negeri ini terus menunjukan trend memburuk. Jumlah orang miskin di indonesia mencapai 17 persen dari populasi penduduk yang kini telah mencapai angka 220 juta jiwa.
F. Cara Mengatasi Pengangguran
            Secara umum cara mengatasi pengangguran adalah dengan meningkatkan investasi, meningkatkan kualitas SDM, transfer teknologi dan penemuan teknologi baru, pembenahan perangkat hukum dalam bidang ketenagakerjaan, dan lainlain. Secara teknis kebijakan upaya-upaya ke arah itu dapat ditempuh dengan berbagai kebijakan misalnya :
1. Menyelenggarakan bursa pasar kerja
Bursa tenaga kerja adalah penyampaian informasi oleh perusahaan-perusahaan atau pihak-pihak yang membutuhkan tenaga kerja kepada masyarakat luas. Tujuan dari kegiatan ini adalah agar terjadi komunikasi yang baik antara perusahaan dan pencari kerja. Selama ini banyak informasi pasar kerja yang tidak mampu tersosialisasikan sampai ke masyarakat, sehingga mengakibatkan informasi lowongan kerja hanya bisa diakses oleh golongan tertentu.
2. Menggalakkan kegiatan ekonomi informal
Kebijakan yang memihak kepada pengembangan sektor informal, dengan cara mengembangkan industri rumah tangga sehingga mampu menyerap tenaga kerja. Dewasa ini telah ada lembaga pemerintah yang khusus menangani masalah kegiatan ekonomi informal yakni Departemen Koperasi dan UKM. Selain itu dalam pengembangan sektor informal diperlukan keterpihakan dari Pemda setempat.
3. Meningkatkan keterampilan tenaga kerja
Pengembangan sumber daya manusia dengan peningkatan keterampilan melalui pelatihan bersertifikasi internasional. Berdasarkan survei tentang kualitas Tenaga Kerja menunjukkan bahwa ranking Human Development Index Indonesia di Asia pada tahun 2000 berada di peringkat 110. Sementara negara lain seperti Vietnam ada diperingkat 109, Filipina (77), Thailand (69), Malaysia (59), Brunei Darussalam (32), Singapura (25), Jepang (9). Data ini menunjukkan rendahnya kualitas sumber daya manusia sehingga peningkatan keterampilan mereka menjadi sangat perlu dilakukan.
4. Meningkatkan mutu pendidikan
Mendorong majunya pendidikan, dengan pendidikan yang memadai memungkinkan seseorang untuk memperoleh kesempatan kerja yang lebih baik. Dewasa ini sesuai dengan perintah undang-undang, pemerintah diamanatkan untuk mengalokasikan dana APBN sebesar 20% untuk bidang pendidikan nasional.
5. Mendirikan pusat-pusat latihan kerja
Pusat-pusat latihan kerja perlu didirikan untuk melaksanakan pelatihan tenaga kerja untuk mengisi formasi yang ada.
6. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
Pemerintah perlu terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi sehingga akan memberikan peluang bagi penciptaan kesempatan kerja.
7. Mendorong investasi
Pemerintah perlu terus mendorong masuknya investasi baik dari dalam negeri maupun luar negeri untuk menciptakan kesempatan kerja di Indonesia.
8. Meningkatkan transmigrasi
Transmigrasi merupakan langkah pemerintah meratakan jumlah penduduk dari pulau yang berpenduduk padat ke pulau yang masih jarang penduduknya serta mengoptimalkan sumber kekayaan alam yang ada.
9. Melakukan deregulasi dan debirokrasi
Deregulasi dan debirokrasi di berbagai bidang industri untuk merangsang timbulnya investasi baru. Deregulasi artinya adalah perubahan peraturan aturan main terhadap bidang-bidang tertentu. Deregulasi biasanya ke arah penyederhanaan peraturan. Debirokrasi artinya perubahan struktur aparat pemerintah yang menangani bidang-bidang tertentu. Debirokrasi biasanya ke arah penyederhanaan jumlah pegawai/lembaga pemerintah yang menangani suatu urusan tertentu.
10. Memperluas lapangan kerja
Perluasan kesempatan kerja dengan cara mendirikan industri-industri baru terutama yang bersifat padat karya. Dengan adanya era perdagangan bebas secara regional dan internasional sebenarnya terbuka lapangan kerja yang semakin luas tidak saja di dalam negeri juga ke luar negeri. Ini tergantung pada kesiapan tenaga kerja untuk bersaing secara bebas di pasar tenaga kerja internasional.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
 Pengangguran adalah seorang yang tergolong angkatan kerja dan ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya. Pengangguran menyebabkan tingkat pendapatan nasional dan tingkat kemakmuran masyarakat tidak mencapai potensi maksimal yaitu masalah makro ekonomi yang paling utama.
            Pengangguran disebabkan oleh besarnya angkatan kerja tidak seimbang, kebutuhan jumlah dan jenis tenaga terdidik dan penyediaan tenaga terdidik tidak seimbang, penyediaan dan pemanfaatan tenaga kerja tidak seimbang.
B. Saran
            Dari kesimpulan diatas maka kami dapat menyarankan peningkatan pada mobilitas modal dan tenaga kerja dan segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sektor yang kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sektor yang kelebihan ke tempat dan sektor ekonomi yang kekurangan. Mengadakan pelatihan tenaga kerja untuk mengisi formasi kesempatan kerja (lowongan) yang kosong dan mendirikan industri padat karya di wilayah yang mengalami pengangguran.



DAFTAR PUSTAKA
https://googleweblight.com/i?u=https://bisnis.tempo.co/read/872547/angkatan-kerja-februari-2017-meningkat-sebanyak-13155-juta&hl=id-ID
https://www.google.com/search?source=android-browser&q=keadaan+pengangguran+indonesia+tahun+2017&oq=keadaan+pengangguran+indonesia+tahun+2017&aqs=mobile-gws-lite..
http://googleweblight.com/i?u=http://www.zonasiswa.com/2014/12/dampak-cara-mengatasi-pengangguran.html?m%3D1&hl=id-ID


Popular Post

Makalah Pancasila Bersifat Hierarkis dan Berbentuk Piramidal

Makalah Pancasila Susunan Pancasila Bersifat Hierarkis dan Berbentuk Piramidal KATA PENGANTAR Puji syukur marilah kita panjatkan ...