1. Diakronik (Kronologis)
Salah satu konsep berpikir sejarah adalah diakronik.
Diakronik berasal dari bahasa Latin yaitu dia artinya melalui dan hronich yang
artinya waktu. Menurut Galtung, diakronik berasalah dari bahasa Yunani yaitu
dia yang artinya melintas atau melawati dan khronos yang artinya perjalanan
waktu. Diakronik dapat diartikan suatu peristiwa yang berhubungan dengan
peristiwa peristiwa sebelumnya dan tidak berdiri sendiri atau terjadi secara
tiba tiba. Konsep diakronik dalam sejarah berarti meneliti gejala gejala yang
memanjang dalam waktu, tetapi dalam ruang terbatas.
Model diakronik lebih mengutamakan dimensi waktu dengan
sedikit memperhatikan keluasan ruang. Model diakronik merupakan model yang
dinamis, artinya memandang peristiwa dalam sebuat transformasi atau gerak
sepanjang waktu.
Konsep diakronik memiliki keterkaitan dengan konsep
kronologi. Kronologi merupakan urutan peristiwa yang telah terjadi. Dalam
sejarah, kronologi dapat membantu proses rekontruksi suatu pertistiwa
berdasarkan waktu yang tepat. Arti sejarah mengajarkan cara berpikir kronologis
adalah berpikir secara runtut, teratur, dan berkesinabungan. Dengan konsep
kronologis, sejarah akan memberikan gambaran utuh tentang peristiwa sehingga
dengan mudah kita dapat menarik manfaat dan makna dari hubungan antarperistiwa
yang terjadi.
Berikut contoh kronologi reformasi tahun 1998
1. 5 Maret 1998
2. 11 Maret 1998
3. 14 Maret 1998
4. 15 April 1998
5. 18 April 1998
Konsep diakronik memiliki ciri ciri sebagai berikut:
• Mengkaji peristiwa sesuai berlalunya masa
• Menitikberatkan pengkajian peristiwa pada unsur sejarahnya
• Bersifat historia atau komparatif
• Bersifat vertikal
• Terdapat konsep perbandingan berdasarkan perkembangan
zaman
• Memiliki cakupan kajian lebih luas
2. Sinkronik ( ilmu ilmu sosial )
Dalam buku berjudul Penjelasan Sejarah, Kuntowijoyo
menjelaskan bahwa konsep sinkronik mengutamakan penggambaran yang meluas dalam
ruang dan tidak terlalu memikirkan dimensi waktu.
Menurut Sartono Kartodirdjo, ilmu sosial telah mengalami
perkembangan pesat sehingga dapat menyediakan teori dan konsep yang berguna
bagi analisi sejarah. Ilmu sejarah saat ini tidak hanya terbatas pada kajian
informatif tentang apa,siapa,kapan,dimana,dan bagaimana.
Peristiwa sejarah dalam umat manusia dapat menunjukkan
perubahan kehidupan karena sejarah mempelajari aktivitas manusia dalam konteks
waktu. Dengan memperhatikam aspek waktu, dapat terlihat perubahan dalam
kehidupan manusia. Adapum perubahan kehidupan tersebut berupa aspek politik,
ekonomi, sosial dan budaya. Aspek tersebut memiliki keterkaitan. Suatu
peristiwa ekonomi dapat disebabkan oleh aspek politik, sosial dan budaya atau
sebaliknya.
Berikut aspek aspek yang perlu dicermati dalam cara berpikir
sinkronik:
¤ Konsep berpikir sinkronik memandang kehidupan masyarakat
sebagai sebuah sistem yang terstruktur dan saling berkaitan di antara unit yang
ada.
¤ Menguraikan kehidupan masyarakat secara deskriptif dengan
menjelaskan bagian perbagian.
¤ Kerangka berpikir sinkronik mengamati Kehidupan sosial
secara luas berdimensi ruang.
¤ Menjelaskan struktur dan fungsi dari setiap unit dalam
kondisi statis.
¤ Digunakan oleh ilmu sosial, seperti geografi, sosiologi,
politik, ekonomi, antropologi dan arkeologi.