BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pengangguran merupakan salah satu masalah utama yang selalu dihadapi
setiap negara. Jika berbicara tentang masalah pengangguran, berarti tidak hanya
berbicara tentang masalah sosial tetapi juga berbicara tentang masalah ekonomi,
karena pengangguran selain menyebabkan masalah sosial juga memberikan pengaruh
terhadap pertumbuhan ekonomi suatu negara khususnya negara berkembang seperti
Indonesia.
Menurut
Todaro(1997) pembangunan ekonomi tidak dapat diukur semata-mata dari tingkat
pertumbuhan pendapatan atau pendapatan per kapita, namun harus pula melihat
bagaimana pendapatan tersebut di distribusikan kepada penduduk dan mengetahui
siapa yang mendapat manfaat dari pembangunan tersebut. Pembangunan ekonomi
sebuah negara dapat dilihat dari beberapa indikator perekonomian. Salah satu
diantaranya adalah tingkat pengangguran. Berdasarkan tingkat pengangguran dapat
dilihat kondisi suatu negara, apakah perekonomiannya berkembang atau lambat dan
atau bahkan mengalami kemunduran. Selain itu dengan tingkat pengangguran, dapat
dilihat pula ketimpangan atau kesenjangan distribusi pendapatan yang diterima
suatu masyarakat negara tersebut. Pengangguran dapat terjadi sebagai akibat
dari tingginya tingkat perubahan angkatan kerja yang tidak diimbangi dengan
adanya lapangan pekerjaan yang cukup luas serta penyerapan tenaga kerja yang
cenderung kecil persentasenya. Hal ini disebabkan rendahnya tingkat pertumbuhan
penciptaan lapangan kerja untuk menampung tenaga kerja yang siap bekerja.
Pengangguran
merupakan masalah yang saat ini sudah mencapai kondisi yang cukup
memprihatinkan di Indonesia. Jumlah penganggur mengalami peningkatan. Sementara
itu tingkat pengangguran yang tinggi merupakan pemborosan - pemborosan sumber
daya dan potensi yang ada, menjadi beban keluarga dan masyarakat, sumber utma
kemiskinan, dapat mendorong peningkatan keresahan sosial dan kriminal, dan
dapat menghambat pembangunan dalam jangka panjang.
B. Rumusan Masalah
- Apa definisi pengangguran ?
- Bagaimana keadaan angkatan kerja dan
kesempatan kerja ?
- Bagaimana keadaan pengangguran di Indonesia ?
- Apa yang menjadi masalah pengangguran di
Indonesia ?
- Bagaimana dampak dari pengangguran ?
- Bagaimana cara mengatasi pengangguran ?
C. Tujuan Penulisan
- Mengetahui definisi pengangguran
- Mengetahui apa yang menjadi masalah pengangguran
di Indonesia
- Mengetahui keadaan pengangguran di Indonesia
- Mengetahui keadaan angkatan kerja dan
kesempatan kerja
- Mengetahui akibat yang ditimbulkan dari
pengangguran
- Bagaimana cara mengatasi pengangguran ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Pengangguran
Definisi pengangguran adalah
semua orang dalam referensi waktu tertentu, yaitu pada usia angkatan kerja yang
tidak bekerja, baik dalam arti mendapatkan upah atau bekerja mandiri, kemudian
mencari pekerjaan, dalam arti mempunyai kegiatan aktif dalam mencari kerja
tersebut. Selain diatas masih banyak istilah arti definisi pengangguran
diantaranya : menurut sadono sukirno pengangguran adalah suatu keadaan
dimana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan
pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya.
B. Keadaan Angkatan Kerja dan Kesempatan Kerja
Badan
Pusat Statistik (BPS) menyebutkan jumlah angkatan kerja indonesia padafebruari
2017 sebanyak 131,55 juta. Jumlah tersebut terus naik 6,11 juta dibanding
agustus 2016 dan naik 3,03 persen atau 3,88 juta dibanding februari 2016.
Menurut Kepala Badan Pusat Statistik
Suhariyanto, penduduk pekerja di Indonesia pada februari 2017 sebanyak 124,54
juta, naik 6,13 juta dibanding pada semester lalu, dan bertambah 3,89 juta
dibanding februari 2017.
TPAK
pada februari 2017 tercatat 69,02 persen, naik 2,68 persen poin dibanding
semester tahun lalu. Sedangkan jumlah pengangguran mengalami penurunan menjadi
7,01 juta atau turun sekitar 20 ribu dibanding semester lalu dan berkurang 10
ribu dibanding februari 2017.
Selama
setahun terakhir, sektor-sektor yang mengalami peningkatan persentase penduduk
yang bekerja adalah sektor jasa kemasyarakatan sebesar 0,42 persen, sekor
transportasi, pergudangan dan komunikasi 0,27 persen,sektor pertanian 0,12
persen, dan sektor industri 0,07 persen. Sedangkan sektor-sektor yang mengalami
penurunan adalah sektor konstruksi sebesar 0,64 persen poin dan sektor
perdagangan 0,25 persen.
C. Keadaan Pengangguran di Indonesia
Badan
Pusat Statistik (BPS) merilis laporan jumlah angkatan kerja di indonesia pada
April – Oktober 2017 hingga Januari 2018 . Dalam periode tersebut, tercatat
sebanyak 131,55 juta orang angkatan kerja.
Dari jumlah itu, penduduk indonesia yang bekerja pada April s.d Oktober
2017 tercatat sebanyak 124,54 juta orang. Sementara jumlah pengangguran
tercatat sebanyak 7,01 juta orang.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di
perkotaan tercatat cenderung lebih tinggi dibanding di pedesaan. Pada Februari
2017, TPT di perkotaan mencapai 6,50 persen, sedangkan di pedesaan hanya 4
persen.
Sementara dari segi sektor
lapangan kerja selama setahun terkhir, sektor-sektor yang mengalami peningkatan
persentase penduduk yang bekerja adalah jasa kemasyarakatan (0,42 persen poin),
transportasi, pergudangan dan komunikasi (0,27 persen poin), pertanian (0,12
persen poin), dan industri (0,07 persen poin). Sedangkan sektor-sektor
yang mengalami penurunan adalah sektor konstruksi (0,64 persen poin) dan
sektor perdagangan (0,25 persen poin).
D. Masalah Pengangguran di Indonesia
Pengangguran
adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari
kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang
berusaha mendapatkan pekerjaan. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah
angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya.
Pengangguran sering kali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan
adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang
sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial
lainnya. Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah
pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen.
Ketiadaan
pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang
menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang
berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap
penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat
menyebabkan kekacauan politik, keamanan dan sosial sehingga menganggu
pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya
GNP dan pendapatan per kapita suatu negara. Di negara-negara berkembang seperti
indonesia, dikenal istilah “pengangguran terselubung” dimana pekerjaan yang
semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih
banyak orang.
Masalah ketenagakerjaan di indonesia sekarang ini sudah mencapai kondisi
yang cukup memprihatinkan ditandai dengan jumlah penganggur dan setengah
penganggur yang besar, pendapatan yang relative rendah dan kurang merata.
Sebaliknya pengangguran dan setengah pengangguran yang tinggi merupakan
pemborosan pemborosan sumber daya dan potensi yang ada, menjadi beban keluarga
dan masyarakat, sumber utama kemiskinan, dapat mendorong peningkatan keresahan
sosial dan kriminal, dan dapat menghambat pembangunan dalam jangka panjang.
Kondisi pengangguran dan setengah pengangguran yang tinggi merupakan pemborosan
sumber daya dan potensi yang ada, menjadi beban keluarga dan masyarakat, sumber
utama kemiskinan, dapat mendorong peningkatan keresahan sosial dan kriminal dan
dapat menghambat pembangunan dalam jangka panjang.
Pembangunan bangsa indonesia ke depan sangat tergantung pada kualitas
sumber daya manusia indonesia yang sehat fisik dan mental serta mempunyai
keterampilan dan keahlian kerja, sehingga mampu memenuhi kebutuhan hidup,
kesehatan dan pendidikan anggota keluarganya. Dalam pembangunan nasional,
kebijakan ekonomi makro yang bertumpu pada sinkronisasi kebijakan fiskal dan
moneter harus mengarah pada penciptaan dan perluasan kesempatan kerja. Untuk
menumbuh kembangkan usaha mikro dan usaha kecil yang mandiri perlu keberpihakan
kebijakan termasuk akses, pendamping, pendanaan usaha kecil dan tingkat suku
bunga yang mendukung. Kebijakan pemerintah pusat dengan kebijakan pemerintah
provinsi dan pemerintah Kabupaten/Kota harus merupakan satu kesatuan yang
saling mendukung untuk penciptaan dan perluasan kesempatan lagi. Gerakan
Nasional Penanggulangan Pengangguran (GNPP). Mengingat 70 persen penganggur
didominasi oleh kaum muda, maka diperlukan penanganan khusus secara terpadu
program aksi penciptaan dan perluasan kesempatan khusus bagi kaum muda oleh
semua pihak.
E. Dampak dari pengangguran
Pengangguran
sangat berdampak pada kehidupan perekonomian dan kehidupan sosial masyarakat.
Pertumbuhan ekonomi yang menurun, dan bahkan tingkat kesejahteraan masyarakat
yang menurun adalah salah satu dampak pengangguran. Berikut ini beberapa dampak
pengangguran terhadap perekonomian dan kehidupan sosial.
1. Menurunkan
Aktivitas Perekonomian
Pengangguran menyebabkan turunnya daya beli masyarakat. Daya beli
masyarakat yang menurun menyebabkan turunnya permintaan terhadap barang dan
jasa. Hal ini
mengakibatkan para
pengusaha dan investor tidak bergairah melakukan perluasan dan pendirian
industri baru sehingga aktivitas perekonomian menjadi turun.
2. Menurunkan
Pertumbuhan Ekonomi dan Pendapatan Per Kapita
Orang yang tidak bekerja (menganggur) tidak akan menghasilkan barang dan
jasa. Itu berarti semakin banyak orang yang menganggur maka PDB (Produk
Domestik Bruto) yang dihasilkan akan menurun. PDB yang menurun akan menyebabkan
turunnya pertumbuhan ekonomi sekaligus turunnya pendapatan per kapita.
3.Meningkatkan Biaya
Sosial
Pengangguran ternyata mengakibatkan meningkatnya biaya sosial. Karena,
pengangguran mengharuskan masyarakat memikul biaya-biaya seperti biaya
perawatan pasien yang stres (depresi) karena menganggur, biaya keamanan dan
biaya pengobatan akibat meningkatnya tidak kriminalitas yang dilakukan oleh penganggur,
serta biaya pemulihan dan renovasi beberapa tempat akibat demonstrasi dan
kerusuhan yang dipicu oleh ketidakpuasan dan kecemburuan sosial para
penganggur.
4. Menurunkan Tingkat
Keterampilan
Dengan menganggur, tingkat keterampilan sesepramg akan menurun. Semakin
lama menganggur, semakin menurun pula tingkat keterampilan seseorang.
5. Menurunkan
Penerimaan Negara
Orang
yang menganggur tidak memiliki penghasilan (pendapatan). Itu berarti semakin
banyak orang yang menganggur, akan semakin turun pula penerimaan negara yang
diperoleh dari pajak penghasilan.
6. Mengakibatkan
Kemiskinan
Predikat
negeri miskin seakan sulit lepas dari bangsa yang potensi kandungan kekayaan
alamnya terkenal melimpah. Cerita pilu kemiskinan seakan kian lengkap dengan
terjadinya berbagai musibah alam dan bencana: gempa bumi, tsunami, lumpur panas
lapindo, dan kebakaran hutan yang diikuti kabut asap. Kantung-kantung
kemiskinan di negeri ini kian hari kian menyebar bak virus ganas, mulai dari
lapis masyarakat pedesaan, kaum urban perkotaan, penganggur, hingga ke
kampung-kampung nelayan. Lepas dari perdebatan indikator yang digunakan, data
kemiskinan di negeri ini terus menunjukan trend memburuk. Jumlah orang miskin
di indonesia mencapai 17 persen dari populasi penduduk yang kini telah mencapai
angka 220 juta jiwa.
F. Cara Mengatasi Pengangguran
Secara
umum cara mengatasi pengangguran adalah dengan meningkatkan investasi,
meningkatkan kualitas SDM, transfer teknologi dan penemuan teknologi baru,
pembenahan perangkat hukum dalam bidang ketenagakerjaan, dan lainlain. Secara
teknis kebijakan upaya-upaya ke arah itu dapat ditempuh dengan berbagai kebijakan
misalnya :
1. Menyelenggarakan
bursa pasar kerja
Bursa tenaga kerja adalah penyampaian informasi oleh
perusahaan-perusahaan atau pihak-pihak yang membutuhkan tenaga kerja kepada
masyarakat luas. Tujuan dari kegiatan ini adalah agar terjadi komunikasi yang
baik antara perusahaan dan pencari kerja. Selama ini banyak informasi pasar
kerja yang tidak mampu tersosialisasikan sampai ke masyarakat, sehingga
mengakibatkan informasi lowongan kerja hanya bisa diakses oleh golongan
tertentu.
2. Menggalakkan kegiatan
ekonomi informal
Kebijakan yang memihak kepada pengembangan sektor informal, dengan cara
mengembangkan industri rumah tangga sehingga mampu menyerap tenaga kerja.
Dewasa ini telah ada lembaga pemerintah yang khusus menangani masalah kegiatan
ekonomi informal yakni Departemen Koperasi dan UKM. Selain itu dalam
pengembangan sektor informal diperlukan keterpihakan dari Pemda setempat.
3. Meningkatkan
keterampilan tenaga kerja
Pengembangan sumber daya manusia dengan peningkatan keterampilan melalui
pelatihan bersertifikasi internasional. Berdasarkan survei tentang kualitas
Tenaga Kerja menunjukkan bahwa ranking Human Development Index Indonesia di
Asia pada tahun 2000 berada di peringkat 110. Sementara negara lain seperti
Vietnam ada diperingkat 109, Filipina (77), Thailand (69), Malaysia (59),
Brunei Darussalam (32), Singapura (25), Jepang (9). Data ini menunjukkan
rendahnya kualitas sumber daya manusia sehingga peningkatan keterampilan mereka
menjadi sangat perlu dilakukan.
4. Meningkatkan mutu
pendidikan
Mendorong majunya pendidikan, dengan pendidikan yang memadai
memungkinkan seseorang untuk memperoleh kesempatan kerja yang lebih baik.
Dewasa ini sesuai dengan perintah undang-undang, pemerintah diamanatkan untuk
mengalokasikan dana APBN sebesar 20% untuk bidang pendidikan nasional.
5. Mendirikan
pusat-pusat latihan kerja
Pusat-pusat latihan kerja perlu didirikan untuk melaksanakan pelatihan
tenaga kerja untuk mengisi formasi yang ada.
6. Meningkatkan
pertumbuhan ekonomi
Pemerintah perlu terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi sehingga akan
memberikan peluang bagi penciptaan kesempatan kerja.
7. Mendorong
investasi
Pemerintah perlu terus mendorong masuknya investasi baik dari dalam
negeri maupun luar negeri untuk menciptakan kesempatan kerja di Indonesia.
8. Meningkatkan
transmigrasi
Transmigrasi merupakan langkah pemerintah meratakan jumlah penduduk dari
pulau yang berpenduduk padat ke pulau yang masih jarang penduduknya serta
mengoptimalkan sumber kekayaan alam yang ada.
9. Melakukan
deregulasi dan debirokrasi
Deregulasi dan debirokrasi di berbagai bidang industri untuk merangsang
timbulnya investasi baru. Deregulasi artinya adalah perubahan peraturan aturan
main terhadap bidang-bidang tertentu. Deregulasi biasanya ke arah
penyederhanaan peraturan. Debirokrasi artinya perubahan struktur aparat
pemerintah yang menangani bidang-bidang tertentu. Debirokrasi biasanya ke arah
penyederhanaan jumlah pegawai/lembaga pemerintah yang menangani suatu urusan
tertentu.
10. Memperluas
lapangan kerja
Perluasan kesempatan kerja dengan cara mendirikan industri-industri baru
terutama yang bersifat padat karya. Dengan adanya era perdagangan bebas secara
regional dan internasional sebenarnya terbuka lapangan kerja yang semakin luas
tidak saja di dalam negeri juga ke luar negeri. Ini tergantung pada kesiapan
tenaga kerja untuk bersaing secara bebas di pasar tenaga kerja internasional.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengangguran adalah seorang yang
tergolong angkatan kerja dan ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat
memperolehnya. Pengangguran menyebabkan tingkat pendapatan nasional dan tingkat
kemakmuran masyarakat tidak mencapai potensi maksimal yaitu masalah makro
ekonomi yang paling utama.
Pengangguran
disebabkan oleh besarnya angkatan kerja tidak seimbang, kebutuhan jumlah dan
jenis tenaga terdidik dan penyediaan tenaga terdidik tidak seimbang, penyediaan
dan pemanfaatan tenaga kerja tidak seimbang.
B. Saran
Dari
kesimpulan diatas maka kami dapat menyarankan peningkatan pada mobilitas modal
dan tenaga kerja dan segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan
sektor yang kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sektor yang kelebihan ke
tempat dan sektor ekonomi yang kekurangan. Mengadakan pelatihan tenaga kerja
untuk mengisi formasi kesempatan kerja (lowongan) yang kosong dan mendirikan
industri padat karya di wilayah yang mengalami pengangguran.
DAFTAR PUSTAKA
https://googleweblight.com/i?u=https://bisnis.tempo.co/read/872547/angkatan-kerja-februari-2017-meningkat-sebanyak-13155-juta&hl=id-ID
https://www.google.com/search?source=android-browser&q=keadaan+pengangguran+indonesia+tahun+2017&oq=keadaan+pengangguran+indonesia+tahun+2017&aqs=mobile-gws-lite..
http://googleweblight.com/i?u=http://www.zonasiswa.com/2014/12/dampak-cara-mengatasi-pengangguran.html?m%3D1&hl=id-ID
kak ini judul makalahnya apa? mohon dijawab
BalasHapusJudul makalahnya "Makalah tentang Pengangguran", dari materi ekonomi makro
BalasHapus