A. PENGERTIAN
PASAR DAN PEMASARAN
Pengertian pasar secara sederhana bisa
diartikan sebagai tempat bertemunya para penjual dan pembeli untuk melakukan
transaksi. Pengertian ini mengandung arti pasar memiliki tempat atau lokasi
tertentu sehingga memungkinkan pembeli dan penjual bertemu untuk melakukan
transaksi.
Pengertian lain yang lebih luas tentang
pasar adalah himpunan pembeli nyata dan pembeli potensial atas suatu produk
(Brian Tracy,2017). Dari pengertian ini mengandung arti bahwa pasar merupakan
kumpulan atau imbauan dari para pembeli, baik pembeli nyata maupun pembeli
potensial atas suatu produk atau jasa tertentu. Pasar nyata maksudnya adalah
himpunan konsumen yang memiliki minat, pendapatan, dan akses pada suatu produk
atau jasa tertentu. Jika masih merupakan keinginan dan suatu saat apabila telah
memiliki pendapatan dan ada akses mereka akan membeli, kelompok ini merupakan
pasar potensial.
Permintaan adalah jumlah barang dan jasa
yang diminta konsumen pada berbagai tingkat harga pada suatu waktu tertentu. Secara
umum faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan suatu barang atau jasa adalah
(Joe Vitale, 2009):
1. Harga
barang itu sendiri
2. Harga barang lain yang memiliki hubungan
(barang pengganti atau barang pelengkap)
3. Pendapatan
4. Selera
5. Jumlah
penduduk
6. Faktor
khusus (akses)
Selanjutnya pengertian penawaran adalah
jumlah barang atau jasa yang ditawarkan produsen pada berbagai tingkat harga
pada suatu waktu tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran suatu
barang atau jasa adalah (Ristiyanti dan John Ihalauw, 2005):
1. Harga
barang itu sendiri
2. Harga
barang lain yang memiliki hubungan (barang pengganti atau barang pelengkap)
3. Teknologi
4. Harga
input (ongkos produksi)
5. Tujuan
perusahaan
6. Faktor
khusus (akses)
Jumlah permintaan dan penawaran serta
jenis barang yang ada dipasar saat ini dapat dijadikan dasar untuk mengetahui
stuktur pasar atas produk atau jasa tersebut. Jadi, kalau kita menanamkan
investasi untuk menghasilkan suatu produk atau jasa, maka pengenalan struktur
pasar yang ada mutlak diperlukan sebelum produk/jasa tersebut diluncurkan, agar
strategi dan kebijakan tentang pemasaran yang diambil benar-benar tepat
sasaran. Dalam praktiknya terdapat berbagai struktur pasar yang ada. Salah satu
cara untuk mengenal struktur pasar adalah dengan melihat jumlah perusahaan yang
ada di dalam industri yang menawarkan suatu barang dan jasa kepada konsumen.
Adapun jenis struktur pasar yang ada bisa dikelompokan kedalam:
1. Pasar persaingan
sempurna adalah suatu pasar dimana terdapat
sejumlah besar penjual dan pembeli, sehingga tindakan penjual secara individu
tidak dapat memengaruhi harga barang dipasar. Sehingga produk yang dihasilkan
produsen relatif sama (homogen).
2. Pasar persaingan
monopolistik adalah suatu pasar dimana terdapat
banyak penjual atau perusahaan dan memiliki ukuran-ukuran yang relatif sama
besarnya. Produk yang dihasilkan berbeda corak, sehingga secara fisik mudah
dibedakan antara produsen suatu perusahaan dengan perusahaan lain. Masuk
kedalam industri ini relatif mudah. Perusahaan mempunyai sedikit kekuatan dalam
menentukan dan memengaruhi tingkat harga, sehingga untuk memperoleh penjualan
yang tinggi memerlukan promosi yang sangat besar.
3. Pasar oligopoli
adalah sebuah struktur pasar yang hanya terdapat sedikit penjual. Barang yang
dihasilkan adalah barang standar (sebagai contoh semen, industri baja) dan
barang berbeda corak (mobil). Hambatan untuk masuk industri sedikit sulit hal
ini disebabkan modal yang diperlukan relatif besar. Peran iklan sangat dominan
untuk meningkatkan penjualannya.
4. Pasar monopoli
adalah struktur pasar dimana hanya terdapat satu penjual saja. Barang yang
dihasilkan tidak mempunyai barang pengganti yang mirip, sulit sekali masuk
kedalam industri ini, karena berbagai hambatan seperti:
a. Penguasaan
bahan mentah yang strategis oleh pihak-pihak tertentu.
b. Terdapat
skala ekonomi
c. Peraturan
pemerintah (hak paten, hak pengusaha eksklusif)
Menurut Deliyanti (2012), pemasaran
adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi,
dan distribusi atas ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran agar
dapat memuaskan pelanggan dan perusahaan sekaligus.
Pemsaran adalah kegiatan kelangsungan
aliran barang-barang dan/ atau jasa dari produsen kepada konsumen atau
pengguna. Philip Kotler (2008) mendefinisikan pemasaran adalah suatu proses
sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan serta mempertukarkan produk dan
nilai dengan pihak lain. Sesuai dengan definisi pemasaran, yaitu kegiatan
meneliti kebutuhan dan keinginan konsumen , menghasilkan barang dan jasa sesuai
dengan kebutuhan dan keinginan konsumen, menentukan tingkat harga,
mempromosikannya agar produk dikenal konsumen, dan mendistribusikan produk ke
tempat tujuan, maka tujuan pemasaran adalah bagaimana agar barang dan jasa yang
dihasilkan disukai, dibutuhkan, dan dibeli oleh konsumen.
Barang dibedakan atas barang konsumsi,
yaitu produk produk-produk yang dibeli oleh konsumen untuk penggunaan pribadi
(notebook, motor, rumah, dan lain-lain) dan barang industri, yaitu produk yang
dibeli perusahaan untuk menghasilkan produk lain (kayu, baja, sirkuit, dan
lain-lain). Jasa adalah produk-produk yang tidak berwujud, seperti waktu,
keahlian atau aktivitas-aktivitas, yang dapat dibeli. Nilai adalah perbandingan
relatif antara manfaat produk terhadap biayanya.
Kegunaan (utility) adalah kemampuan suatu barang dan jasa untuk memuaskan
keinginan atau kebutuhan manusia. Kegunaan ini mempunyai empat aspek,
masing-masing: aspek bentuk, waktu, tempat, dan harta benda, yang dapat
meningkatkan nilai produk itu kepada konsumen. Kegiatan pemasaran harus
menghasilkan win-win solution,
artinya pelanggan ingin membeli produk apabila produk tersebut sesuai dengan
keinginan, permintaan dan kebutuhannya serta memberi kepuasan karena kualitas
dan nilai produk yang diharapkan.
Dari pengertian tersebut dapat
disimpulkan bahwa pemasaran adalah upaya untuk memenuhi kebutuhan konsumen
melalui pencipta produk dan/ atau jasa yang kemudian dinikmati atau dibeli oleh
mereka yang membutuhkan melalui suatu proses tukar-menukar. Penciptaan produk
dan/ atau jasa tersebut didasarkan pada permintaan dan penawaran. Kelompok
pasar menurut Eddy Soeryanto (2010), meliputi:
1. Pasar konsumen,
adalah pasar dimana individu dan rumah tangga dapat membeli atau memperoleh
barang dan/ atau jasa untuk dikonsumsi sendiri.
2. Pasar industriI, adalah
pasar dimana pihak-pihak (perusahaan) yang membeli barang dan/ atau jasa
menggunakannya kembali untuk menghasilkan barang dan/ atau jasa lain atau
disewakan kepada pihak lain untuk mengambil untung.
3. Pasar reseller,
adalah pasar yang terdiri atau unit-unit pemerintah yang membeli atau menyewa
barang dan/ atau jasa untuk melaksanakan fungsi utama pemerintah, baik pusat
maupun daerah.
4. Pasar internasional,
adalah pasar produk dan/ atau jasa yang terdiri atas pasar antarnegara atau
pasar internasional (ekspor dan impor).
B. KEGIATAN
PEMASARAN
Proses pemasaran dimulai dari menemukan
apa yang diinginkan oleh konsumen. Mengetahui apa saja yang diinginkan oleh
konsumen yang berkenaan dengan produk, kinerja serta kualitas adalah tahap
pertama yang sangat penting dari kegiatan pemasaran. Kita akan segera memasuki
pertempuran pemasaran yang sesungguhnya apabila kita mengetahui apa yang akan
kita produksi dan berusaha melakukan tindakan-tindakan untuk memenuhi selera
konsumen tersebut agar mereka melakukan tindakan pembelian (James Gwee, 2009).
Istilahnya saat ini bermacam-macam,
seperti customer satisfaction
(kepuasan pelanggan), experiental
marketing (memberikan tambahan pengalaman baru pada waktu konsumen
menikmati produk tersebut), dreaming marketing
(memberikan iming-iming impian terhadap pemakaian produk tertentu kepada
konsumen), new generation marketing atau
cohort marketing (pemasaran yang ditujukan kepada suatu kelompok atau segmen
tertentu untuk dipuaskan seleranya), intelligent
marketing (pencarian informasi mengenai pemasaran untuk mengetahui selera
konsumen), emosional markting
(menggunakan cara untuk membangkitkan emosi dan gengsi konsumen sebagai alat
pemasaran) serta berbagai istilah popular lainnya (Syahrial Yusup, 2010). Semua
ini tidak lepas dari konsep marketing yang paling dasar, yaitu berusaha
memproduksi barang/jasa untuk memenuhi selera konsumen (value based), baik yang bersifat tangible (dapat disentuh) maupun intangible (tidak dapat disentuh).
1. Tujuan
Kegiatan Pemasaran
a. Konsumen potensial
mengetahui secara detail produk yang kita hasilkan
dan perusahaan dapat menyediakan semua permintaan mereka atas produk yang
sihasilkan.
b. Perusahaan dapat
menjelaskan secara semua kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran.
Kegiatan pemasaran ini meliputi berbagai kegiatan, mulai dari penjelasan
produk, desain produk, promosi produk, pengiklanan produk, komunikasi kepada
konsumen, sampai pengiriman produk agar sampai ketangan konsumen secara tepat
(Thamrin Abdullah dan Francis Tantri, 2012).
2. Hal-hal
yang perlu pada Kegiatan Pemasaran
a. Analisis
pasar adalah suatu proses penilaian yang meliputi segmentasi pasar, riset
pemasaran, dan peramalan penjualan produk. Dalam strategis pemasaran dapat
dipergunakan rumus SWOT (Strenght,
Weaknes, Opportunity, dan Treat), berikut:
1. Kekuatan (Strenght). Perlunya calon pengusaha
untuk menganalisis kekuatan diri atau kekuatan pesaing terdekat untuk
merumuskan strategis pemasaran yang efektif, efisien, tepat sasaran.
2. Kelemahan
(Weaknes). Perlunya calon pengusaha
untuk menganalisis kelemahan-kelemahan diri , kelemahan perusahaan, sehingga
dapat dijadikan pelajaran bagi perbaikan-perbaikan strategi pemasaran yang
dijalankan, dan juga menganalisis kelemahan-kelemahan pesaing terdekat agar
bisa “dimanfaatkan” secara wajar untuk kepentingan bisnis.
3. Peluang
(Opportunity). Perlunya kejelian
calon pengusaha untuk memanfaatkan peluang-peluang pasar yang ada, misalnya
kecenderungan selera tertentu dari konsumen, kurangnya persediaan produk
pesaing, meningkatnya daya beli masyarakat, dan lain-lain.
4. Ancaman
(Treath). Perlunya calon pengusaha
menganalisis berbagai kemungkinan yang dapat mengancam rusaknya strategi
pemasaran yang sedang dijalankan.
b. Bauran pemasaran
adalah kombinasi produk, harga, promosi, kegiatan distribusi dan orang (person). Hal ini tidak dapat dilepaskan
dari evaluasi rumus P-5 (Product, Price,
Place, Promotion, and Person).
1. Product.
Produk yang dihasilkan dan hendak dipasarkan harus tampil dalam keadaan baik
atau bermutu dan mampu memenuhi atau mewakili selera konsumen. Selain itu,
ditonjolkan punya nilai lebih yang dimiliki oleh produk, terutama dalam hal
mutu dan “nilai lebih” adalah kepraktisan pemakaiannya,serta kemasan di desain
dengan rapi, dan menarik, sehingga konsumen akan mengetahui apa makna produk
itu.
2. Price.
Tinggi rendahnya harga satuan produk antara lain dipengaruhi 3 hal utama yaitu
biaya produksi, mutu produk, dan situasi segmen pasar.
3. Place.
Untuk mendistribusikan suatu produk diperlukan kejelian untuk memilih
tempat-tempat strategis yang memiliki peluang bagus untuk pemasaran produk.
Penempatan produk secara tepat akan memberikan citra (image) yang baik dimata konsumen bahwa produk yang dihasilkan dapat
diandalkan.
Tingkatan-tingkatan
distribusi suatu produk:
a) Produsen
→ konsumen
b) Produsen
→ pengecer → konsumen
c) Produsen
→ agen tunggal→ pengecer→konsumen
d) produsen→
agen → sub-agen → pengecer → konsumen
e) produsen
→ agen → sub-agen→ grosir→ pengecer→konsumen
4. Promotion.
Mengingat betapa pentingnya citra produk yang baik dan bermutu dimata konsumen,
kegiatan promosi merupakan hal yang tidak dapat ditawar-tawar lagi. Untuk itu
perlu melakukan kegiatan promosi secara rutin, terencana, gencar, baik berskala
lokal maupun internasional, ataupun skala daerah.
5. Person.
Kegiatan pemasaran tidak akan mencapai sasarannya bila tidak ditunjang petugas
pelaksana yang berkualitas dan professsional. Itu sebab nya searah dengan
semakin ketatnya persaingan dipasaran, pengusaha harus mampu menempatkan
petugas-petugas pelaksana pemasaran yang betul-betul menguasai bidangnya,
termasuk juga mendidik para pelaksana pemasaran minimal bagaimana customer
service dan customer care.
C. PERENCANAAN
STRATEGI PEMASARAN
Untuk
memperoleh hasil pemasaran yang maksimum, proses pemasaran harus direncanakan
melalui strategi pemasaranyang baik. Rencana strategi pemasaran dilakukan
melalu tiga tahapan (Philip Kotler, 1997): 1. Menguji situasi pemasaran saat
ini. 2. Menyertakan kesempatan dan menentukan sasaran. 3. Mengembangkan
strategi pemasaran. Analisis lingkingan eksternal dilakukan melalui pengamatan
terhadap kondisi ekonomi, lingkungan
alam, tren sosial dan budaya, hukum dan perantara, dan teknologi.
Peluang pemasaran yang baru
meliputi:
·
Penetrasi
pasar (market
penetration): menjual lebih banyak produk-produk yang ada didalam
pasar-pasar yang ada.
·
Pengembangan
produk (product
development): menciptakan produksi baru untuk pasar-pasar saat ini.
·
Pengembangan
pasar (market
development): menjual produk-produk yang ada ke pasar-pasar yang baru.
·
Penganekaragaman
(Diversification): menciptakan
produksi baru untuk pasar-pasar yang baru.
D. SEGMENTASI
PASAR
Segmentasi
pasar (pengelompokan pasar), adalah proses pembagian pasar kedalam kategori
jenis atau segmen pelanggan. Segmentasi merupakan strategi untuk menganalisis
konsumen, bukan produk. Alasan mengapa harus diadakan segmentasi pasar karena
adanya perbedaan keinginan, daya beli, lokasi, sikap, dan kebiasaan pembeli.
Jadi dalam hal ini perusahaan tidak mau melayani semua konsumen dalam bentuk
marketing massa atau melayani individu dalam bentuk individual marketing.